Gencatan Senjata


Satu gencatan senjata (atau gencatan senjata), dieja gencatan api , ialah pemberhentian sesaat dari perang dimana semasing faksi sepakat yang lain untuk membatalkan aksi agresif. Gencatan senjata bisa dipastikan untuk sisi dari kesepakatan resmi , tapi mereka dikatakan sebagai sisi dari pandangan informal di antara kemampuan yang bersimpangan.

Gencatan senjata umumnya semakin terbatas dibanding gencatan senjata yang semakin luas , yang disebut kesepakatan resmi untuk akhiri pertarungan. Tetapi, gencatan senjata yang sukses bisa diiringi oleh senjata dan oleh kesepakatan damai.

The gencatan senjata Natal ( Jerman : Weihnachtsfrieden ; Perancis : Trêve de Noël ) ialah rangkaian gencatan senjata tidak sah yang menyebar luas di selama Front Barat dari Perang Dunia Pertama seputar Natal 1914.

Gencatan senjata itu berlangsung semasa periode perang yang relatif awal (bulan ke 5 dari 51). Perseteruan sudah terlena saat kepemimpinan ke-2 faksi memperhitungkan kembali lagi taktik mereka sesudah kebuntuan Race to the Sea serta hasil yang tidak tentu dari Pertarungan Ypres Pertama. Pada minggu mendekati tanggal 25, tentara Prancis , Jerman , serta Inggris seberangi parit untuk berganti salam serta perbincangan musiman. Di sejumlah wilayah, beberapa lelaki dari ke-2 bagian berkelana ke tanah tidak bertuan pada Malam Natal serta Hari Nataluntuk berkawan serta berganti makanan serta cenderamata. Ada upacara penyemayaman bersama-sama dan transisi tahanan, sesaat beberapa tatap muka usai dengan nyanyian carol. Beberapa pria bermain game sepak bola keduanya, [1] membuat salah satunya gambar gencatan senjata yang sangat terkesan. Pertarungan bersambung di sejumlah bagian, sesaat di lain sisi faksi bermufakat lebih dari pada sebatas penataan untuk mengembalikan badan.

Tahun selanjutnya, beberapa unit mengendalikan gencatan senjata tapi gencatan senjata hampir tidak seluas pada tahun 1914; ini beberapa dikarenakan oleh perintah beberapa kata keras dari komando tinggi kedua pihak yang larang gencatan senjata. Tentara tidak sepakat untuk lakukan gencatan senjata di tahun 1916. Perang jadi makin pahit sesudah kerugian manusia yang besar sekali yang dialami semasa pertarungan di Somme serta Verdun , serta pemakaian gas beracun.

Gencatan senjata itu tidak unik untuk periode Natal, serta menggambarkan situasi " hidup serta diamkan hidup", dimana infanteri yang bersisihan bersama-sama akan stop sikap agresif serta seringkali terjebak dalam persaudaraan rasio kecil, terjebak dalam pembicaraan atau barter untuk rokok. Di sejumlah bagian, terkadang ada gencatan senjata untuk sangat mungkin tentara pergi antara garis serta mengembalikan kawan yang terluka atau meninggal. ; dalam tempat lain, ada kesepakatan diam-diam tidak untuk tembak saat beberapa orang istirahat, olahraga atau kerja mengingat lawan. Gencatan senjata Natal penting sebab banyaknya orang yang terjebak serta tingkat keterlibatan mereka — serta di bidang yang benar-benar damai , lusinan pria yang bergabung dengan cara terbuka di siang hari benar-benar mengagumkan — serta seringkali dilihat untuk peristiwa simbolik perdamaian serta kemanusiaan di tengahnya salah satunya momen paling kejam dalam riwayat manusia.

Popular posts from this blog

Pengkhianatan Asyur saat gencatan senjata

Gencatan Senjata Natal 1912

Gencatan Senjata Dengan Pertandingan Sepakbola