Gencatan Senjata Tentara Inggris dan Jerman



Mengenai orang Jerman dia menulis: "Mereka jelas jemu dengan perang.... Serta, satu dari mereka ingin ketahui apakah yang kami kerjakan di sini menantang mereka." Gencatan senjata di bidang itu bersambung sampai Boxing Day; ia memberi komentar mengenai Jerman, "Beberapa pengemis meremehkan semua peringatan kita untuk turun dari tembok pemisah mereka, jadi semua menjumpai jalan buntet. Kita tidak dapat tembak mereka dengan darah dingin.... Saya tidak dapat lihat bagaimana kita dapat memperolehnya untuk kembali pada usaha. " [23]

Pada Malam Natal serta Hari Natal (24 serta 25 Desember) 1914, unit Alfred Anderson dari Gagalyon 1/5 Black Watch disatukan dalam suatu rumah pertanian yang jauh dari garis depan. Dalam satu interviu selanjutnya (2003), Anderson, veteran perang Skotlandia yang paling akhir diketahui selamat, secara jelas mengingat Hari Natal serta mengatakan

Saya ingat keheningan, suara kesunyian yang mencekam. Cuma beberapa penjaga yang bekerja. Kami semua ke luar gedung pertanian serta cuma berdiri dengarkan. Serta, tentunya, pikirkan beberapa orang di dalam rumah. Yang saya dengar semasa dua bulan di parit hanya desis, retakan, serta rengekan peluru dalam penerbangan, shooting senapan mesin, serta beberapa suara Jerman yang jauh. Tetapi ada keheningan yang mematikan pagi itu, pas di seberang tanah sejauh yang Anda dapat melihat. Kami berteriak 'Selamat Natal', walau tidak ada yang berasa suka. Kesunyian usai pagi hari serta pembunuhan diawali lagi. Itu ialah kedamaian singkat dalam perang yang mengerikan. [24]

Seorang Letnan Jerman, Johannes Niemann, menulis: "Menerkam teropong saya serta memandangi tembok pemisah dengan berhati-hati lihat panorama mengagumkan dari tentara kami berganti rokok, schnapps, serta cokelat dengan lawan." [25]

Jenderal Sir Horace Smith-Dorrien , komandan Korps II , keluarkan perintah yang larang komunikasi yang berteman dengan pasukan Jerman musuh. [17] Adolf Hitler , seorang kopral dari Infanteri Cadangan Bavaria ke-16, adalah musuh gencatan senjata. [17]

Di bidang Komines di garis depan ada persaudaraan awal di antara tentara Jerman serta Prancis pada bulan Desember 1914, semasa gencatan senjata pendek serta minimal ada dua kesaksian lain dari tentara Prancis, mengenai sikap yang sama di beberapa sektor dimana perusahaan Jerman serta Prancis sama-sama melawan keduanya. [26]Gervais Morillon menulis pada orang tuanya, "Boches mengibarkan bendera putih serta berteriak, 'Kamarades, Kamarades, rendez-vous'. Saat kami tidak bergerak, mereka datangi kami tanpa ada senjata, diperintah oleh seorang perwira. Walau kami tidak bersih, mereka menjijikkan. kotor. Saya menjelaskan ini pada Anda tapi jangan mengulasnya dengan siapa juga. Kita jangan menyebutkannya serta pada prajurit lain ". Gustave Berthier menulis, "Pada Hari Natal, Boches membuat sinyal yang memperlihatkan jika mereka ingin bicara dengan kami. Mereka mengatakan mereka tidak mau tembak.... Mereka capek berperang, mereka menikah seperti saya, mereka tidak menikah. mempunyai ketidaksamaan dalam bahasa Prancis tapi dalam bahasa Inggris ". [27] [28]

Di Front Yser dimana pasukan Jerman serta Belgia sama-sama bertemu pada bulan Desember 1914, gencatan senjata ditata atas keinginan tentara Belgia yang ingin kirim surat kembali pada keluarga mereka, di atas daerah Belgia yang ditempati Jerman di Belgia. [29]

Richard Schirrmann , yang ada dalam suatu resimen Jerman menggenggam tempat di Bernhardstein, salah satunya Pegunungan Vosges , menulis satu laporan mengenai momen pada bulan Desember 1915, "Saat lonceng Natal terdengar di desa-desa Vosges di belakang garis... suatu hal berlangsung unmiliter yang fenomenal, pasukan Jerman serta Perancis dengan cara spontan berdamai serta hentikan perseteruan, mereka berkunjung ke keduanya lewat terowongan parit yang tidak dipakai, serta berganti anggur, cognac, serta rokok untuk Pumpernickel(Roti hitam Westphalia), biskuit serta ham. Ini benar-benar pas buat mereka hingga mereka masih bersahabat baik serta sesudah Natal usai. "Ia dipisah dari pasukan Prancis oleh No Man's Land yang sempit serta memvisualisasikan bentang alam" Ditaburkan dengan beberapa pohon yang hancur, tanah yang dibajak oleh shooting peluru, rimba belantara bumi, akar-akar pohon serta seragam yang compang-camping ". Disiplin militer selekasnya dipulihkan tapi Schirrmann merenungkan kejadian itu serta apa" beberapa orang muda yang arif dari semua negara bisa diberi beberapa tempat tatap muka yang pas dimana mereka bisa sama-sama mengenali ". Perkumpulan Hostel Pemuda Jerman di tahun 1919.

Popular posts from this blog

Pengkhianatan Asyur saat gencatan senjata

Gencatan Senjata Natal 1912

Gencatan Senjata Dengan Pertandingan Sepakbola